Ujian Oke, Disiplin Yes

Ujian Nasional IMA periode 2 tahun 2019 dilaksanakan secara serentak tanggal 25 Agustus yang lalu. Soal ujian diterima oleh pengawas dalam kondisi tersegel, baru dibuka pada hari H menjelang ujian. Setiap peserta mendapatkan kartu ujian yang ditempel di dada.

Setelah peserta menempati tempat duduk yang ditentukan, pengawas membagikan soal dalam posisi tertutup. Pada bagian belakang soal sudah tercetak nomor peserta ujian, anak tidak perlu menulis nama. Peserta baru boleh membuka soal dan mulai mengerjakan setelah diberikan aba-aba “mulai” oleh pengawas.

Sebelum mulai mengerjakan soal, pengawas akan memberikan soal latihan untuk mengingatkan anak-anak sesuai grade yang diikuti, dan tentu saja berdoa sebelum ujian dimulai.

Ujian Nasional merupakan salah satu cara untuk melatih disiplin pada anak, baik disiplin waktu maupun disiplin gerakan sesuai instruksi guru.

Disiplin waktu :

Mulai dari proses latihan, guru sudah menggunakan timer untuk membatasi waktu mengerjakan sesuai dengan ketentuan yaitu : perhitungan sempoa 10 menit, perhitungan mental 3 menit. Waktu pendaftaran ujian juga sudah ditentukan, sehingga tidak diperkenankan mendaftar jika sudah melewati batas akhir pendaftaran. Semua peserta ujian wajib hadir di tempat ujian masing-masing sesuai jadwal yang ada.

Disiplin gerakan :

Pada saat mengerjakan soal perhitungan sempoa maupun mental, anak menggerakkan jari dengan benar. Gerakan paling dasar adalah naik ibu jari dan turun jari telunjuk untuk biji sempoa bawah, naik dan turun jari telunjuk untuk biji sempoa atas. Anak harus memegang sempoa dengan tangan kiri sedangkan jari tangan kanan menggerakkan biji sempoa dengan posisi tangan tidak boleh menempel meja. Posisi serupa juga berlaku untuk mengerjakan perhitungan mental, akan tetapi tanpa sempoa. Bagi anak yang kidal, kanan kirinya tentu menyesuaikan.

Untuk soal tambah kurang yang panjangnya lebih dari 6 baris, cara mengerjakannya adalah sempoa diletakkan di baris keempat, lalu digeser sedikit-sedikit ke baris soal di bawahnya menggunakan tangan kiri. Kecepatan menggesernya disesuaikan dengan kecepatan mengerjakan soal. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada angka yang terlewat dan mata tidak lelah, sehingga hasil yang diperoleh bisa tepat.

Setelah selesai menghitung satu soal, cara menulis jawaban adalah sempoa digeser sedikit ke bawah, tidak boleh ke atas atau ke kanan agar lebih cepat. Selain itu, dengan cara tersebut mengurangi kesalahan hasil akibat biji sempoa yang tergeser. Setelah jawaban ditulis, biji sempoa baru dipisahkan dan melanjutkan mengerjakan soal lainnya.

Anak diajarkan cara menulis jawaban dengan benar sesuai aturan IMA, yaitu :

  1. Angka harus jelas, tidak boleh menyerupai angka lain, misal angka 4 seperti 9.
  2. Penulisan tanda titik (.) untuk bilangan ribuan dan tanda koma (,) untuk bilangan desimal harus jelas dan benar.
  3. Penulisan tidak boleh ditebalkan.
  4. Apabila mengganti jawaban caranya adalah jawaban yanga akan diganti dicoret dengan dua garis mendatar seperti tanda “=” dari angka terdepan sampai paling belakang, setelah itu tulis jawaban pengganti di samping atau di bawahnya.

Sejak awal pembelajaran, IMA sangat memperhatikan hal-hal yang mungkin dianggap sepele, tapi sebetulnya berpengaruh untuk pembelajaran selanjutnya. Jika anak mau mengikuti semua yang diajarkan oleh gurunya, hasil yang dicapai tentu akan luar biasa, baik dari segi kemampuannya dalam ilmu sempoa maupun kedisiplinan anak dalam hal lainnya, termasuk disiplin mengikuti aturan-aturan dari sekolah formalnya.

Semoga IMA dapat terus berada di depan dalam menciptakan generasi yang disiplin, taat dengan aturan, dan menghargai waktu. Salam sukses!