IMA memiliki guru-guru profesional yang merupakan lulusan dari universitas ternama. Sebelum ditempatkan untuk mengajar di cabang, guru diberikan training berupa materi pembelajaran, microteaching, dan administrasi guru. Kegiatan training disampaikan langsung oleh tim edukasi, sehingga di cabang IMA mana pun materi yang disampaikan guru pasti sama.
Agar kualitas penguasaan materi tetap terjaga, guru IMA dituntut untuk tetap berlatih mengerjakan buku dan latihan soal, meskipun training telah selesai dan sudah ditempatkan di cabang. Bahkan setiap tahun diadakan evaluasi berupa ujian guru dengan standar minimal lulus grade 3.
Sejak pandemi ujian guru diadakan secara online. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pelaksanaan ujian tahun ini pada 27 Januari 2022 menggunakan dua gadget, satu untuk mengerjakan soal menggunakan google form dan satu lagi untuk zoom meeting. Ujian dipimpin oleh Ibu Siswati selaku koordinator guru IMA Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY disiarkan secara langsung melalui channel youtube IMA Jateng-DIY. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa kejujuran dan disiplin IMA tidak hanya untuk para siswa tetapi juga diterapkan kepada guru sebagai ujung tombak keberhasilan pembelajaran di kelas.
Pelaksanaan ujian guru tidak berbeda dengan ujian siswa. Guru dikondisikan siap 30 menit sebelum mulai dan batas waktu yang diberikan untuk mengerjakan pun sama. Guru juga diwajibkan untuk melakukan presensi dengan cara mengirim chat WA berisi nama dan nomor peserta kepada pemimpin ujian. Kegiatan diawali dengan berdoa, kemudian pemimpin ujian mengingatkan secara langsung kepada guru untuk bersiap, klik tombol mulai saat sudah masuk waktu mengerjakan, dan mengingatkan untuk segera kirim jawaban satu menit sebelum waktu habis.
Pada saat siswa yang mengikuti ujian, biasanya para guru turut merasa cemas apakah siswanya bisa mengerjakan atau tidak. Sedangkan ketika guru sendiri yang menjalani ujian, meski sudah tahu kemampuan masing-masing, saat mengerjakan soal tetap merasa tegang. Hal ini lebih dikarenakan guru paham betul berapa target minimal yang harus dikerjakan dengan benar agar bisa lulus dan tantangan utamanya adalah kecepatan.
Salah satu guru menyampaikan “Saat sedang cek jawaban, diingatkan untuk segera kirim, saya malah kaget bu. Padahal memang selalu diingatkan sebelum waktu habis”. Ada pula guru yang salah memasang waktu di timer dan jawaban sudah dikirim satu menit sebelum pemimpin ujian mengingatkan untuk kirim. Meski tegang, tidak sedikit yang terlihat sangat siap dan tidak canggung walaupun on camera, katanya “pokoknya yang penting fokus mengerjakan dan lakukan yang terbaik”.
Hasil ujian guru menjadi bahan evaluasi bagi tim edukasi untuk menentukan langkah dan merencanakan kegiatan yang perlu dilakukan untuk guru. Harapannya, kualitas dan kemampuan guru setiap tahun terus meningkat sehingga kualitas siswa IMA juga tetap terjaga.