Tantangan Pendidikan di Era Digital

Image of

Halo Teman-teman IMA, apa kabarnya?

Siapa di sini yang sudah memiliki gawai / smartphone atau laptop di rumah kalian? Nah, apakah kalian sudah menggunakan gawai tersebut untuk keperluan belajar dalam mencari informasi? Kalian sadar tidak, bahwa pendidikan di sekolah sudah berubah drastis loh. Pendidikan kini lebih dinamis, tidak lagi terpaku pada metode lama. Guru yang dulunya dianggap sebagai sumber utama pengetahuan, sekarang berperan sebagai pendamping yang membantu siswa belajar secara mandiri. Meski membawa banyak manfaat, perubahan ini juga menghadirkan berbagai tantangan.

Salah satu masalah besar adalah ketidaksetaraan akses teknologi. Tidak semua siswa memiliki perangkat seperti laptop atau tablet, atau bahkan akses internet yang memadai. Hal ini bisa menyebabkan kesenjangan dalam kualitas pembelajaran. Selain itu, banyak guru yang masih kesulitan menggunakan teknologi baru. Mereka butuh pelatihan terus-menerus agar bisa mengajar dengan cara yang lebih modern. Keamanan data juga menjadi perhatian penting, karena informasi pribadi siswa harus dilindungi dari risiko di dunia digital.

Namun, di balik tantangan tersebut, ada banyak peluang menarik. Teknologi memungkinkan siswa belajar dengan cara yang lebih sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Siswa juga bisa berkolaborasi dengan teman dari berbagai negara melalui platform daring, memperluas wawasan mereka. Kecerdasan buatan (AI) membantu menciptakan pembelajaran yang lebih personal, memberikan saran dan umpan balik yang sesuai untuk setiap siswa. Selain itu, metode pembelajaran seperti proyek atau simulasi membuat belajar menjadi lebih seru dan bermakna.

Untuk mengatasi tantangan ini, dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, seperti pemerintah, sekolah, dan perusahaan teknologi. Pemerintah bisa memberikan subsidi perangkat dan memperluas akses internet, terutama di daerah terpencil. Guru juga perlu terus dilatih agar bisa memanfaatkan teknologi dengan baik. Model pembelajaran campuran, yang menggabungkan pembelajaran online dan tatap muka, bisa menjadi solusi bagi siswa yang tidak selalu memiliki akses internet. Jika semua pihak bekerja sama, pendidikan di era digital dapat menjadi lebih inklusif, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan masa kini.

Maka dari itu, jika kita memiliki akses ke teknologi digital seperti telepon pintar / smartphone / gawai ataupun laptop, kita harus menggunakan teknologi tersebut sebaik mungkin. Belajar menggunakan gawai dapat mempermudah kita semua untuk mendapatkan pengetahuan. Mari kita belajar bagaimana memanfaatkan gawai untuk kebaikan dan informasi yang tepat.

Sumber:
Journal of International Multidisciplinary Research, “Transformasi Pendidikan di Era Digital: Tantangan dan Peluang”, Vol. 2, No. 2, Februari 2024, Halaman 52-63.