Merayakan Hari Kemerdekaan

Bulan Agustus menjadi bulan istimewa bagi bangsa Indonesia karena di dalamnya terdapat sebuah tanggal keramat. Tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah bangsa yang merdeka, ditandai dengan dibacakannya proklamasi kemerdekaan oleh bapak Ir. Soekarno didampingi Drs. Mohammad Hatta. Sejak saat itulah tanggal 17 Agustus diperingati sebagai hari kemerdekaan RI.

Banyak cara yang dilakukan untuk memperingati hari ulang tahun Indonesia. Setiap rumah, kantor, dan instansi wajib mengibarkan bendera Merah Putih. Presiden memimpin detik-detik peringatan proklamasi yang dimulai pukul 10.00 di istana negara. Upacara 17 Agustus ini disajikan secara megah dan selalu menarik untuk dilihat, meskipun setiap tahun selalu ditayangkan secara langsung oleh semua stasiun televisi di Indonesia.

Paskibraka yang merupakan siswa SMA pilihan perwakilan semua propinsi, mengibarkan sang saka merah putih dan menurunkannya kembali pada sore hari. Sirine dibunyikan pada detik-detik proklamasi yang diiringi dentum meriam. Barisan TNI dari semua angkatan terlihat sangat rapi dan gagah. Tamu-tamu kehormatan dari negara lain ikut menyaksikan dengan khidmat. Paduan suara lagu-lagu nasional yang sungguh merdu dan membangkitkan semangat. Pidato dan pembacaan kembali teks proklamasi oleh presiden. Semua itu menjadi tontonan bagus yang dinanti-nantikan setiap tahun.

Di tingkat bawahnya, setiap gubernur dan bupati juga bertindak sebagai inspektur upacara di daerah masing-masing. Selain itu, sekolah-sekolah maupun instansi-instansi pemerintah, juga mengadakan upacara.

Itu hanyalah rangkaian peringatan yang resmi dan wajib. Di luar itu, sangat banyak kegiatan yang diselenggarakan untuk memeriahkannya. Hampir semua dari kita pasti pernah ambil bagian dalam lomba-lomba Agustusan. Mulai anak-anak, remaja, ibu-ibu, bapak-bapak, semua bisa mengikuti lomba di kampung atau kompleks tempat tinggalnya. Panjat pinang, balap karung, makan kerupuk, tarik tambang, lari kelereng, pecah balon air, dan masih banyak lagi lomba yang sudah mulai dilakukan sejak awal Agustus, bahkan sebelumnya.

Kerja bakti bersih-bersih lingkungan, mengecat gapura, menghias rumah dengan kertas, lampion, dan lampu warna-warni biasanya dilakukan oleh warga. Pada malam tanggal 17 Agustus, ada malam tirakatan yang sering ditandai dengan potong tumpeng dan doa bersama bagi kemakmuran Indonesia. Setelah itu, banyak juga yang mengadakan pentas kesenian diisi dengan nyanyian, tarian, puisi, drama hingga penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba.

IMA Jateng-DIY tahun ini juga mengadakan lomba foto bertema “Merah Putih di IMA ku” sebagai bentuk kepedulian dan partisipasi guru dan siswa IMA memperingati hari lahir Indonesia. Mereka diharapkan menghias kelas atau melakukan aktivitas bertema Indonesia merdeka.

Semua peringatan hari kemerdekaan dan rangkaian kegiatan sebelum dan sesudahnya tersebut, merupakan perayaan saja. Bermaksud agar kita selalu ingat hari yang paling bersejarah bagi Indonesia sehingga menjadi bangsa yang besar seperti sekarang ini.

Ya, sekali lagi itu hanya perayaan saja. Sedangkan tindakan yang sebenarnya untuk mengisi kemerdekaan, harus kita lakukan sepanjang tahun, bukan hanya pada bulan Agustus. Bagaimana caranya? Tentu dengan melakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan. Apakah berprofesi sebagai dokter, tentara, polisi, guru, masinis, pengusaha…atau apapun itu, selalu memberikan karya terbaik. Ibu rumah tangga pun berperan penting mendidik putra putri menjadi generasi penerus bangsa. Sedangkan anak-aak kita yang masih bersekolah, kita ajarkan untuk cinta Indonesia dengan belajar sebaik mungkin meraih cita-citanya.

Jadi, sungguh baik merayakan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia secara meriah. Dan akan lebih baik lagi jika kita semua sebagai warga negara Indonesia mampu menunjukkan rasa cita tanah air dengan berkarya bagi kemajuan bangsa.

Selamat hari kemerdekaan RI ke-74. Jayalah selalu, Indonesia.