Membatasi untuk Melindungi

Membatasi untuk Melindungi

Pada era sekarang ini, internet menjadi kebutuhan pokok masyarakat, baik untuk kepentingan komunikasi, memperoleh informasi, hiburan, hingga bisnis. Berdasarkan laporan terbaru We Are Social, pada tahun 2020 disebutkan bahwa ada 175,4 juta pengguna internet di Indonesia. Dibandingkan tahun sebelumnya, ada kenaikan 17% atau 25 juta pengguna internet di negara ini.

Kebijakan belajar dari rumah yang diambil pemerintah sebagai langkah pemutusan rantai penyebaran covid-19 membuat akses internet semakin meningkat, termasuk pengguna dari kalangan anak-anak. Karena proses belajar dilakukan secara daring, setiap siswa diharuskan memiliki akses internet untuk bisa mengunduh materi maupun menyerahkan tugas. Situasi ini semakin memberikan keleluasaan pada anak-anak untuk berselancar di dunia maya.

Begitu banyak manfaat yang bisa didapatkan anak dengan mengakses internet di antaranya sebagai sumber belajar, sarana hiburan, media bersosialisasi, menumbuhkan kreativitas, dan dapat menjadikan anak lebih peka terhadap kemajuan teknologi. Namun yang perlu diwaspadai di internet juga tersebar secara bebas konten-konten yang berbahaya bagi anak seperti pornografi, kekerasan, perjudian, dan lain-lain. Pengawasan dan kebijakan orang tua menjadi hal penting untuk melindungi anak dari konten berbahaya di internet.

Mendampingi anak saat mengakses internet bisa menjadi perlindungan utama kita, karena kita bisa melihat secara langsung konten apa yang dibuka anak. Memberikan batasan waktu yang jelas bisa membantu kita menyesuaikan kapan bisa mendampingi mereka. Dengan begitu kita juga bisa membangun interaksi dengan anak dan membantu mereka memproses informasi. Jika tidak sengaja mereka membuka konten yang berbahaya misalnya kekerasan, kita bisa memberi penjelasan bahwa itu hal yang tidak baik dan tidak boleh diikuti.

Memastikan internet di rumah aman bagi anak menjadi hal penting bagi orang tua yang tidak bisa mendampingi anak secara penuh. Ketua lembaga riset keamanan sistem informasi CISSRec, Pratama Persadha mengatakan pengguna internet bisa mengaktifkan fitur atau aplikasi parental control pada gadget dan komputer untuk membatasi akses terhadap situs-situs berkonten negatif. Aplikasi ini dapat membantu kita untuk memblok akses ke website dengan URL yang mengandung pornografi, judi, belanja, dll. Memungkinkan orang tua mengatur waktu penggunaan internet untuk anak-anak, menyediakan laporan website apa saja yang telah dikunjungi dan pencarian yang dilakukan oleh anak. Cukup banyak pilihan aplikasi yang bisa Anda unduh baik secara gratis maupun berbayar.

Mendidik anak sesuai jamannya merupakan suatu kewajiban, namun melindungi mereka dari konten internet yang berbahaya  menjadi hal yang harus dilakukan. Batas bukan untuk mengekang, jangan sampai kebebasan membuat moral anak bablas. Yuk jadi orang tua bijak!.