Melatih Anak-anak untuk Berkurban

Islam mengenal dua hari raya, yaitu idulfitri dan iduladha. Idulfitri yang di Indonesia sering disebut juga sebagai lebaran, jatuh pada tanggal 1 Syawal tahun hijriah, yaitu tepat satu hari setelah umat muslim menjalankan ibadah puasa ramadan selama satu bulan penuh.

Sedangkan iduladha diperingati tiap tanggal 10 Dzulhijah bertepatan dengan puncak pelaksanaan ibadah haji serta penyembelihan hewan kurban. Pada hari tersebut diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim, yang bersedia untuk mengorbankan putranya -Ismail- untuk Allah, kemudian sembelihan itu digantikan oleh-Nya dengan domba.

Umat muslim yang mampu, sangat dianjurkan menyembelih kambing, domba, sapi, kerbau, atau unta, kemudian memberikan sepertiga daging kurban kepada teman dan tetangga. Lalu memberikan sepertiga daging kurban kepada fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.

Untuk menyembelih hewan kurban, tentu harus menyisihkan sejumlah uang setiap tahun. Bagi yang berkecukupan, barangkali bukan hal yang berat. Akan tetapi bagi yang kemampuan ekonomi keluarganya pas-pasan, memang perlu mengatur trik agar bisa berkurban, meskipun mungkin tidak setiap tahun.

Ada beberapa tips untuk mengajarkan anak kita cara menabung untuk berkurban, sekaligus mengajarkan pentingnya berkurban sehingga saat dewasa nanti terbentuk menjadi kebiasaan bahkan kewajiban yang tidak akan ditinggalkan setiap tahun.

Pertama, ajarkan anak untuk menyisihkan sebagian uang jajan setiap hari. Masukkan ke dalam celengan yang tidak bisa diambil, dan baru dibuka setelah kira-kira mencukupi untuk membeli hewan kurban. Sebagai contoh, misalkan setiap hari mereka mendapat uang saku sepuluh ribu rupiah, dan bisa menyisihkan lima ribu rupiah tiap hari. Dalam 1 tahun akan terkumpul sekitar 1.750.000. Jika itu dilakukan oleh dua anak, maka dijumlahkan jadi 3,5 juta. Untuk saat ini sudah cukup untuk membeli seekor domba berukuran sedang. Jika hanya satu anak, maka menabungnya bisa lebih lama, dua tahun. Jika tidak bisa lima ribu per hari, tidak apa-apa, tapi usahakan untuk konsisten dalam menabung.

Kedua, bukakan sebuah rekening bank untuk anak, khusus sebagai tabungan kurban. Biasanya saat-saat tertentu, anak-anak mendapatkan rezeki sendiri. Entah diberi oleh saudara saat lebaran, hadiah pada waktu ulang tahun, kenaikan kelas, atau saat mendapat prestasi tertentu. Nah ajarkan anak menyisihkan sebagian uangnya untuk ditabung. Sekali waktu saat rezeki orang tua sedang lebih, berikan hadiah pada anak atas hal-hal baik yang telah dilakukan. Langsung masukkan ke rekening dan katakan bahwa itu hadiah untuknya.

Ketiga, ini yang justru paling penting. Ajarkan sejak kecil tentang pentingnya berkurban. Ceritakan tentang kisah ketaatan nabi Ibrahim dan putranya menjalankan perintah Allah. Dengan begitu, mereka akan bersemangat menabung agar bisa berkurban. Serta orientasi mereka tidak hanya minta mainan, gadget, sepatu, tas, dan sebagainya.

Itu beberapa tips ringan dari kami. Semoga tahun depan anak-anak sudah bisa berkurban dari hasil tabungannya sendiri. Selamat mencoba !