Lima Faktor yang Memperkuat Persatuan Indonesia

Lima Faktor yang Memperkuat Persatuan Indonesia

Hari ini kita memperingati hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, yaitu hari Sumpah Pemuda. Hari yang menandai bersatunya bangsa Indonesia yang dituangkan dalam teks Sumpah Pemuda

Sumpah-Pemuda

Hendaknya peringatan hari Sumpah Pemuda bisa menjadi sebuah momentum untuk mengobarkan semangat persatuan dan kebangsaan di tengah perbedaan keyakinan, agama, suku, budaya dan bahasa.

Sebelum teks sumpah pemuda tersebut lahir, diawali  kongres  yang diikuti oleh organisasi pemuda dari berbagai daerah di Indonesia. Kongres pemuda tersebut berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di gedung KJB (Katholieke Jongenlingen Bond).

Pada hari pertama kongres, Muhammad Yamin menyampaikan adanya lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan dan kemauan.

  1. Sejarah

Sejarah berperan penting dalam pembelajaran dan dalam proses seseorang menjadi lebih dewasa. Membaca, mempelajari dan meneladani sejarah bagaimana sikap para tokoh bangsa untuk bisa bersatu di atas perbedaan-perbedaan, dapat mendorong semangat persatuan dan kebangsaan pelajar dan generasi bangsa saat ini.

  1. Bahasa

Bahasa Indonesia yang diikrarkan pada Sumpah Pemuda  sebagai bahasa persatuan, sudah sewajarmya disemarakkan lagi gaungnya. Diperlukan gerakan untuk menanamkan rasa bangga pada bahasa Indonesia dan pendidikan untuk mendorong pemahaman yang baik terhadap bahasa nasional kita, bahasa Indonesia.

  1. Hukum adat

Hukum adat adalah sistem hukum yang dikenal dalam lingkungan kehidupan sosial di Indonesia dan Negara-negara lainnya seperti Jepang, India, dan Tiongkok. Hukum adat adalah hukum asli bangsa Indonesia. Sumbernya adalah peraturan-peraturan hukum tidak tertulis yang tumbuh dan berkembang dan dipertahankan dengan kesadaran hukum masyarakatnya. Karena peraturan-peraturan ini tidak tertulis dan tumbuh kembang, maka hukum adat memiliki kemampuan menyesuikan diri dan elastis. (Wikipedia).

Hukum adat yang dimaksud Muhammad Yamin adalah kearifan lokal yang merupakan warisan kearifan dan kebijaksanaan dari generasi bangsa terdahulu.

  1. Pendidikan

Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang mendukung terwujudnya pribadi yang berwawasan luas dan luwes, dan mampu menyikapi perbedaan dengan arif dan bijaksana.

  1. Kemauan

Tanamkan kemauan untuk bersatu dan menjadi nasionalis.

Kelima hal itulah yang harus kita jaga dan tanamkan pada anak-anak. Mungkin kita dan teman-teman atau tetangga berbeda keyakinan atau suku bangsa. Akan tetapi kita memiliki sejarah yang sama dan tentu saja bahasa yang harus selalu kita junjung tinggi, yaitu bahasa Indonesia. Sehingga saat orang Jawa bertemu dengan orang Manado, tetap bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, tanpa meninggalkan bahasa asli dan semua kearifan lokal. Tekankan juga pada anak-anak tentang pentingnya meraih pendidikan untuk membangun Indonesia yang maju, tentunya dengan semangat dan kemauan yang kuat.

Kita mestinya bersyukur telah hidup di zaman kemerdekaan yang tidak perlu lagi mengangkat senjata untuk melawan penjajah. Kita hanya perlu menyiapkan mental sebaik-baiknya untuk menghadapi perubahan dan perkembangan zaman. Perubahan yang didasari rasa cinta tanah air yang kuat, akan mampu menjadikan kita pribadi yang bermartabat  sesuai karakter bangsa Indonesia. Mari terus berjuang, mengangkat derajat bangsa menuju ke arah yang lebih baik.

Selamat Hari Sumpah Pemuda, mari kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa selamanya. Bersatu dalam keberagaman. Hidup Pemuda Indonesia !