Gaya Belajar di IMA
Setiap hari anak belajar, baik di rumah atau pun di sekolah. Kemampuan masing-masing anak untuk menerima informasi dalam belajar tentu berbeda-beda, ada yang cepat ada pula yang lambat. Hal ini dapat terjadi karena masing-masing anak mempunyai gaya belajar tersendiri..
Apakah yang dimaksud dengan gaya belajar? Gaya belajar adalah cara konsisten yang dilakukan oleh seseorang dalam menerima informasi, berpikir, mengingat, dan memecahkan soal. Dengan gaya belajar yang tepat, maka seseorang akan mudah untuk menyerap, mengatur, dan mengolah informasi yang ada, sehingga kegiatan belajar pun menjadi lebih efektif dan maksimal.
IMA menggunakan tiga gaya belajar, yaitu gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik.
Pertama, gaya belajar visual menitik beratkan pada indra penglihatan. Jadi, di IMA gaya belajar visual diterapkan salah satunya ketika siswa baru belajar sempoa. Guru memperkenalkan dahulu bagian-bagian sempoa dan cara membaca biji sempoa dengan menggerakkan secara langsung. Kemudian saat menyampaikan materi melalui media gambar dan dikombinasikan dengan cerita. Siswa juga diminta mengikuti guru untuk mempraktikkan langsung di sempoa mereka.
Kedua, gaya belajar auditorial mengandalkan pendengaran untuk menerima informasi. Contoh penerapan gaya belajar auditorial di IMA adalah saat drill soal spontan, yaitu guru membacakan soal, kemudian siswa mengerjakan dengan sempoa atau menggunakan mental (sempoa bayangan) dan langsung menyebutkan hasil atau jawabannya dengan cepat. Pada gaya belajar ini, indra penglihatan, indra pendengaran, dan indra peraba berfungsi secara bersamaan. Telinga mendengarkan soal yang dibacakan oleh guru, mata melihat sempoa, kemudian akan direspon oleh otak, tangan segera menggerakkan biji-biji sempoa untuk menghitung. Tidak hanya ketika memberikan soal spontan, pada saat anak mendapatkan materi baru, anak diberikan pelafalan yang terhubung dengan cerita. Dengan demikian, anak akan mudah menerima dan melafalkan penyebutan materi baru tersebut.
Ketiga, gaya belajar kinestetik merupakan gaya belajar yang mengharuskan menyentuh sesuatu untuk mengingat informasi yang diterima. Ketika guru menyampaikan materi dengan memeragakan langsung dan siswa juga ikut serta menggerakkan biji sempoanya.
Jadi, pembelajaran di IMA menerapkan ketiga gaya belajar tersebut. Anak-anak dengan gaya belajar visual, auditorial maupun kinestetik akan merasa diperhatikan dan merasakan kepedulian guru mereka demi kemajuan belajarnya. Mari kenali juga gaya belajar anak di rumah supaya menjadikan belajar itu dapat dilakukan setiap saat dan belajar juga jadi menyenangkan bagi anak.