IMA adalah lembaga pendidikan mental aritmetika yang mengajarkan cara berhitung tambah, kurang, kali, bagi dan akar kuadrat menggunakan alat hitung sempoa. Tahap selanjutnya, sempoa itu cukup dibayangkan saja, dalam otak (imajinatif). Bahkan pada tahap tertentu, anak mampu menghitung lebih cepat dibandingkan dengan kita yang menghitung menggunakan kalkulator. Luar biasa !
Yang perlu diingat, belajar di IMA hasilnya tidak bisa instan. Semua harus melalui proses. Pertanyaannya adalah, berapa lama kita mulai bisa melihat hasilnya? Sebulan? Tiga bulan? Setahun? Jawabannya adalah enam bulan. Ya, di IMA ada evaluasi enam bulan pertama. Artinya, kita baru bisa melakukan evaluasi hasil belajar di IMA setelah anak belajar selama enam bulan. Walau pun ada juga yang belajarnya belum sampai enam bulan, tapi mulai bisa merasakan hasilnya.
Jika di lembaga lain ada istilah level atau tingkat, di IMA dikenal dengan istilah grade. Level paling bawah adalah grade 10, ditempuh selama kurang lebih empat bulan. Materi grade 10 hanya operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan satuan. Mulai buku grade 10 yang kedua, selain belajar menggunakan sempoa, anak mulai belajar mental (berhitung tanpa sempoa). Selanjutnya naik ke grade 9, anak mulai mengenal operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan puluhan. Jadi, jika anak mau belajar mengikuti kurikulum yang ada, berangkat les sesuai jadwalnya, rajin mengerjakan PR (pekerjaan rumah), maka setelah enam bulan mestinya anak sudah belajar di grade 9. Mental mendengarnya (menjawab soal yg dibacakan guru, tanpa menggunakan sempoa) sudah bisa tambah kurang satuan cepat, untuk yang puluhan memang masih lambat. Tetapi, jika ternyata putra-putri Bapak dan Ibu masih jauh dari harapan, tentu kita perlu melakukan evaluasi. Kira-kira hal apa yang membuat anak tidak mampu mencapai target enam bulan pertama ini. Bahkan jika perlu, pengajar akan memberi tambahan waktu belajar, misalnya 30 menit sebelum les dimulai. Komunikasi antara pengajar dengan orang tua menjadi hal yang sangat penting. Semoga dengan dukungan dari orang tua, target enam bulan pertama mampu tercapai. Ini menjadi modal anak-anak untuk terus belajar menuju tahapan yang lebih tinggi. Jadi, jangan sampai orang tua mengklaim bahwa belajar di IMA tidak ada hasilnya padahal anak baru belajar selama dua atau tiga bulan. Tunggulah sampai enam bulan.
Ayo, terus beri dukungan anak-anak kita untuk mengasah kemampuan berpikir mereka, meningkatkan konsentrasi dan mengoptimalkan otak kanan dan kiri mereka, dengan belajar mental aritmetika di IMA. IMA memang Oke !