Belanja bagi sebagian ibu merupakan kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan. Terkadang tanpa disadari bisa memakan waktu hingga berjam-jam. Rela berkeliling membandingkan dari satu toko dengan toko yang lain demi mendapatkan satu barang berkualitas dengan harga bersahabat. Tak jarang anak-anak malas ikut ibunya belanja dan ibu pun merasa lebih bebas pergi belanja sendiri daripada nanti anak sudah rewel minta pulang padahal belum semua terbeli.
Tahukah ibu, belanja bisa menjadi sarana belajar yang menyenangkan untuk anak? Bahkan berbelanja bisa memberikan gambaran nyata untuk penerapan pelajaran di sekolah terutama matematika. Misalnya untuk anak kelas 1 dan 2 SD, kita bisa mengenalkan mereka tentang pecahan mata uang yang berlaku di Indonesia dan penggunaannya. Kita bisa meminta anak belanja di warung terdekat, contohnya membeli gula dengan harga Rp12.000,00. Ajak anak menghitung, bahwa Rp12.000,00 bisa berupa satu lembar uang pecahan sepuluh ribu dan satu lembar uang pecahan dua ribu, atau enam lembar pecahan dua ribu, dan sebagainya.
Kita juga bisa mengenalkan konsep jumlahan dan pengurangan dengan uang kembalian. Caranya dengan memberikan uang lebih ketika meminta anak untuk belanja, namun kita pastikan dulu harga barang yang dibeli. Misalnya membeli 2 kg gula diberi uang Rp30.000,00, saat pulang anak harus membawa 2 kg gula dan uang kembalian Rp6.000,00 karena Rp60.000,00-(2xRp12.000,00) = Rp60.000-Rp24.000,00 = Rp6.000,00. Dengan mempraktikkan secara langsung anak akan lebih paham dan memiliki gambaran nyata saat diberikan materi tersebut di sekolah.
Jika anak sudah kelas 3, dengan belanja kita bisa mengenalkan konsep pecahan dan satuan berat. Misalnya minta mereka belanja membeli bahan kue berupa 1/2 kg telur, 1/4 kg terigu, dan 1/4 kg gula lalu hitung total berat belanjaan yang dibeli. Daftar belanja juga bisa diubah dengan satuan berat, contohnya: 5 ons telur, 250 gram tepung, 2,5 ons gula. Agar lebih menyenangkan dan mereka paham, setelah dihitung buktikan dengan mengukur beratnya menggunakan timbangan.
Potongan harga atau diskon bisa kita kenalkan pada anak mulai kelas 4. Ajak anak belanja ke swalayan atau toko yang sedang promo. Beritahu anak harga barang sebenarnya, tapi karena ada potongan harga atau diskon, bayarnya dikurangi potongan harganya. Misalnya harga baju Rp100.000,00 dapat potongan 20%, agar lebih cepat menghitungnya yang perlu dibayarkan adalah 80% jadi caranya 80/100 x 100.000 = Rp80.000,00.
Selain menjadi contoh nyata penerapan ilmu matematika, dengan belanja anak bisa belajar bersosialisasi. Mereka akan belajar bagaimana caranya meminta tolong, menyampaikan apa yang mau mereka beli, dan sabar menunggu antrian. Anak akan semakin percaya diri karena diberi kepercayaan untuk membantu. Belanja juga bisa melatih anak untuk tanggung jawab dan bersikap jujur. Oleh karena itu tidak ada salahnya mengajak anak berbelanja atau meminta mereka membelikan sesuatu di warung dekat rumah.