Belajar dari Dongeng

Belajar dari Dongeng

Pada suatu hari di hutan lereng gunung, ada seekor burung gagak yang sedang mencari makan. Burung gagak itu memiliki anak namanya Raga, seekor anak burung gagak yang sangat periang dan pantang menyerah. Kemanapun orang tuanya pergi, Raga selalu ikut dan membantu mencari makanan.

Keesokan hari, Ibu Raga keluar ingin mencari makanan, Raga waktu itu yang masih tertidur tiba-tiba terbangun.
“Ibu mau kemana?” tanya Raga.
“Ibu mau mencari makanan untuk keluarga kita” jawab Ibu gagak.
“Raga ikut, bu. Raga ingin mencari cacing kesukaan Raga” pinta Raga.
“Iya nak, tapi kamu harus tetap waspada, jangan jauh-jauh dari ibu” ucap ibu gagak.
“baik bu” jawab Raga.

Pagi itu mereka terbang ke arah timur, turun dari sawah-kesawah untuk mencari tikus. Raga dengan cerdiknya mendapatkan banyak cacing sawah. Namun tiba-tiba dari atas ada seekor elang yang juga mencari makan, elang itu memang terkenal sering merebut makanan gagak. Ketika gagak ingin menerkam seekor tikus, tiba-tiba elang menyahutnya dari atas.

“Hai elang, mengapa kamu suka merebut makananku?” bentak gagak.
“Kamu sangat lamban gagak, siapa cepat dia dapat” ejek elang.
“Mengapa kamu tidak mencari makanan sendiri, dasar pengganggu” ucap gagak.

Sementara itu, Raga yang melihat ibunya sedang kesal pada elang, tiba-tiba terbang ke atas kemudian turun menyahut kembali seeokor tikus dari tangan di elang.
“Hey, anak gagak. Apa yang kamu lakukan?, kembalikan makananku” teriak elang.
“Aku hanya merebut kembali makanan ini dari ibuku, aku tidak mencuri dari kamu” ucap Raga.
“Dasar gagak kecil, cepat kembalikan” ucap elang tampak marah.
“Tidak, ini adalah milik kami, kami yang mencarinya dan kamu telah mencurinya dari kami” jawab Raga.

Ibu gagak hanya terdiam, ia sangat bangga sekali memiliki anak yang pemberani dan cerdik. Elang yang mulai tampak kesal, tampak sudah bersiap-siap menyerang gagak.
“Aku tidak takut denganmu, selama kami benar” ucap Raga.
“Baiklah kalau itu mau mu, sekarang rasakan pembalasanku” teriak elang.

Tiba-tiba ibu gagak menyela, tak ingin anaknya dalam masalah, ibu gagak langsung menghadang.
“Apa kamu tidak malu elang?, beraninya sama anak kecil” ejek ibu gagak.
“Kalau kamu pemberani, hadapi aku” tambah ibu gagak.
“Kalian berdua maju semuanya, aku tidak takut” ucap elang.

Di saat elang bersiap-siap menyerang Raga dan ibunya, tiba-tiba rombongan burung gagak terbang melewati mereka dan berhenti.
“Elang, kamu buat masalah lagi?” tanya salah satu gagak.
Elang hanya terdiam dan kabur karena ketakutan, Raga dan ibunya lega karna elang itu sudah pergi.
“Terima kasih atas bantuan kalian” ucap ibu gagak.
“Sama-sama, anakmu cukup berani melawan si elang. Aku salut padanya” jawab salah satu gagak.
“Terima kasih paman, Raga berani jika benar. Itu yang ibu ajarkan” ucap Raga.
Akhirnya rombongan gagak itu pamit ingin melanjutkan perjalanannya. Raga dan ibunya terbang pulang ke rumah mereka. Ibu bangga sekali Raga kini tumbuh menjadi anak yang berani dalam kebenaran dan cerdik. (https://bagasputra.web.ugm.ac.id)

Hampir semua anak suka mendengarkan dongeng. Dongeng bisa menjadi sarana untuk semakin memperkuat ikatan orang tua dan anak, cerita fiksi membantu anak berimajinasi dan mengembangkan kreativitas, meningkatkan kemampuan bahasa, dan meningkatkan minat membaca mereka. Selain itu, melalui dongeng kita bisa mengajarkan nilai-nilai moral dengan cara menyenangkan dan tidak membuat anak merasa terbebani. Dari dongeng di atas tentang anak gagak yang berani, ada pesan moral yang bisa diambil yaitu jangan takut jika kamu benar, dan jika saling membantu orang-orang yang lemah bisa mengalahkan kejahatan yang dilakukan mereka yang lebih kuat.

Asyik bukan, jika kita bisa mengajarkan nilai moral tapi anak tidak bosan saat mendengarkan bahkan sangat antusias? Mari budayakan mendongeng!.