Ujian nasional menjadi salah satu agenda IMA yang rutin dilaksanakan. Sejak beberapa tahun yang lalu, pelaksanaannya dijadwalkan tiga kali dalam setahun. Tetapi, adanya pandemi covid-19 yang sempat mengagetkan kita semua, berefek pula pada tertundanya pelaksanaan ujian nasional bulan April 2020. Tetapi kita tidak boleh menyerah pada keadaan. Sekalipun dalam kondisi pandemi, kita harus bangkit. Sehingga tercetuslah ide: ujian nasional dilaksanakan secara online.
Pendaftaran ujian nasional online, bagi para siswa tidak ada bedanya dengan ujian tatap muka. Mereka cukup mendaftarkan ke guru masing-masing. Selanjutnya guru yang akan mendaftarkan siswanya melalui formulir google. Data berisi nama lengkap siswa, kode siswa, nama cabang, grade yang diikuti, nomor WA siswa yang akan dimasukkan ke dalam grup ujian, dan nama guru.
Ketelitian dan kehati-hatian guru sangat diperlukan dalam memasukkan data peserta, karena begitu klik kirim, data langsung masuk ke sistem. Memang, setelah pendaftaran ditutup, guru akan diberi rekap pendaftaran untuk dicek, sehingga masih memungkinkan adanya ralat nama maupun grade jika terjadi kesalahan pada waktu mendaftarkan. Tetapi, dengan kehati-hatian dan data siswa yang akurat, kesalahan tidak akan terjadi.
Pada dasarnya ujian nasional secara online sangat menguntungkan para peserta. Keuntungan yang pertama, siswa dapat berlatih kapan pun menggunakan soal-soal latihan yang telah disediakan dalam google site ujian nasional, juga bebas memilih latihan keberapa. Setelah klik kirim, siswa bisa melihat scorenya, sehingga tidak perlu menunggu dikoreksi guru. Jawaban yang salah juga terlihat, sehingga siswa bisa belajar dengan cara mengerjakan lagi soal tersebut.
Agar latihan ujian lebih terkontrol, setiap siswa selesai latihan, hasilnya disampaikan ke guru masing-masing, sehingga jawaban yang masih salah dapat dikomunikasikan. Semakin banyak latihan, tentu siswa akan semakin lancar dalam mengerjakan soal ujian online.
Keuntungan berikutnya, ujian dilaksanakan cukup dari rumah saja, siswa tidak perlu ke cabang, yang berarti menghemat waktu dan tenaga. Sedangkan jika tatap muka, perlu persiapan lebih seperti: harus mandi, berdandan, dan perjalanan ke cabang. Apalagi bagi siswa yang ujiannya tidak di cabang sendiri, kadang harus mencari lokasinya, ada yang sampai terlambat, sehingga moodnya hilang. Hal ini biasanya akan mempengaruhi hasil ujian. Jadi ujian online dari rumah masing-masing, membuat peserta menjadi lebih rileks atau santai, sehingga diharapkan hasil ujian pun menjadi lebih baik.
Keuntungan lainnya, bagi peserta yang terkendala sinyal, bisa mengulang pada hari yang sama. Jadi, terkadang ada peserta yang terkendala seperti: wifinya tiba-tiba mati, bisa karena listrik padam atau karena cuaca; tidak muncul gambar soalnya karena sinyal kurang kuat; salah pencet sehingga kembali ke bagian awal soal padahal waktu sudah hampir habis; sinyal tiba-tiba hilang sehingga tidak bisa mengirimkan jawaban. Nah, peserta tersebut diberi kesempatan sekali lagi untuk mengerjakan soal yang jawabannya belum terkirim dan tetap dipandu oleh pemimpin ujian.
Tidak bisa dipungkiri bahwa mengerjakan soal secara online menggunakan hp/laptop membutuhkan waktu lebih lama karena harus menulis data peserta (nama dan nomor peserta) serta mengetik jawaban. Oleh karena itu, panitia membuat kebijakan yaitu memberi tambahan waktu. Untuk grade 10 dan 9, pengerjaan materi sempoa dari 10 menit menjadi 13 menit, grade 8 sampai grade 4 menjadi 15 menit, mental grade 10 sampai grade 4 dari 3 menit menjadi 5 menit. Sedangkan untuk grade 3 sampai DAN, materi sempoa waktu pengerjaannya menjadi 18 menit, mental menjadi 6 menit. Sangat menguntungkan bukan?
Keuntungan lain yang tidak kalah menarik adalah jika sudah lulus ujian, sementara belajarnya belum sampai buku terakhir grade tersebut, siswa boleh meloncat ke buku grade selanjutnya. Misalnya siswa masih mengerjakan buku A402, tetapi sudah lulus ujian grade 4, siswa boleh langsung naik grade 3, jadi lanjut ke buku A301, tidak perlu mengerjakan buku A403. Hal ini tentu menguntungkan secara finansial, yaitu mengurangi budget membeli buku, serta waktu tempuh menyelesaikan kurikulum IMA jadi lebih cepat, yang berarti juga mengurangi budget untuk biaya perbulan.
Agar pelaksanaan ujian nasional secara online berjalan lancar seperti yang diharapkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain, harus memantau grup ujian, sehingga tidak ada informasi yang terlewat. Biasanya H-2 try out, peserta akan dimasukkan ke dalam grup WA sesuai grade yang diikuti. Segala informasi tentang ujian akan disampaikan melalui grup tersebut, seperti: peraturan dan jadwal ujian secara rinci, nomor peserta, link uji coba, serta link soal. Peserta diberi instruksi untuk menyimpan nomor pemimpin ujian, agar link yang dibagikan dapat langsung diklik.
Instruksi yang lain yang tidak boleh diabaikan adalah mengirimkan tanda hadir/presensi. Biasanya H-1 try out, peserta diminta untuk mengirimkan nama dan nomor peserta ujian ke pemimpin ujian pada waktu yang telah ditentukan. Jika ada peserta yang salah menulis nama atau nomor, akan diingatkan agar pada hari H tidak terjadi kesalahan penulisan.
Waktu pengerjaan soal juga sangat penting untuk diperhatikan, yaitu kapan soal dibuka dan ditutup. Begitu masuk jadwal buka soal, peserta segera menekan tombol mulai. Satu menit menjelang soal ditutup, pemimpin ujian akan mengingatkan di grup. Peserta jangan sampai mengabaikan peringatan tersebut, tapi harus segera menekan tombol kirim atau submit. Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan jawaban terkunci atau tidak bisa mengirim jawaban karena waktu buka soal sudah habis.
Hal berikutnya yang sangat penting untuk diperhatikan adalah saat ujian pastikan baterai, kuota, dan sinyal cukup. Jangan sampai terjadi, handphone atau laptop mati karena kehabisan baterai apalagi sampai kehabisan kuota ketika ujian belum selesai. Hal ini tentu bisa berakibat fatal, karena tidak bisa menyelesaikan ujiannya. Jadi, walaupun di rumah menggunakan wifi, tetap harus siap kuota, untuk mengantisipasi jika wifi tiba-tiba mati.
Jadi, masa pandemi covid-19 bukan menjadi alasan untuk tidak mengikuti ujian nasional. Bahkan siswa harus lebih semangat belajar, agar setiap kali ada ujian nasional bisa ikut. Dan, dengan memperhatikan hal-hal di atas akan terasa bahwa ujian nasional online itu asyik, tidak ada yang perlu ditakutkan atau dikhawatirkan. Semoga sukses selalu.