Aritmetika Sebagai Dasar Matematika

Disadari atau tidak, sejak dalam kandungan, manusia sudah berhubungan dengan ilmu dasar matematika yaitu aritmetika. Berapa minggu usia kandungannya, berapa ukurannya saat diusg, kapan perkiraan lahirnya? Semua itu adalah pertanyaan yang jawabannya didasari oleh aritmetika. Apalagi setelah lahir: tanggal berapa, berapa gram beratnya, berapa cm panjangnya, dan sebagainya. Setelah dewasa, ada yang menjadi pengusaha. Walau pun  dia tidak suka dengan matematika tapi dia tetap harus menghitung untung rugi dalam usahanya. Mau tidak mau dia harus berhubungan dengan ilmu dasar matematika yaitu aritmetika. Bahkan ketika manusia sudah meninggal pun, sebagian masyarakat kita masih menghitung-hitung, tujuh harian, empat puluh harian, seratus hari dan seterusnya. Jadi selama manusia ada, selama itu pula aritmetika ada.

Aritmetika (kadang salah dieja sebagai aritmatika, berasal dari bahasa Yunani arthos = angka) atau dulu disebut ilmu hitung merupakan cabang (atau pendahulu) matematika yang mempelajari operasi dasar bilangan. (Wikipedia). Operasi dasar bilangan meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pangkat dan akar. Ilmu matematika yang lain (aljabar, geometri, analisis) semuanya akan bermuara pada aritmetika. Jadi untuk bisa menguasai ilmu matematika yang lain harus menguasai aritmetika dulu.

Contoh soal dari ilmu matematika aljabar : pemfaktoran dari 25x2-9y2 adalah…., jawabannya (5x+3y)(5x-3y). Untuk memperoleh jawaban tersebut, diperlukan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan akar kuadrat. Aritmetika menjadi dasarnya. Contoh soal ilmu matematika geometri : berapa luas persegi panjang yang mempunyai ukuran panjang 10 cm, lebar 8 cm? Jawabannya 80 cm2. Untuk mendapatkan jawaban 80 cm2, apa yang kita lakukan? Ya, dengan cara mengalikan ukuran panjang dan lebarnya. Aritmetika lagi yang menjadi dasarnya. Begitu pun dengan ilmu matematika yang lain. Semua akan kembali ke aritmetika (hitungan dasar). Jadi sangat tepat bila dikatakan bahwa aritmetika merupakan dasar dari matematika.

Oleh karena itu Bapak/Ibu, alangkah baiknya bila kita beri anak-anak kita dasar yang kuat tentang aritmetika, agar mereka memiliki modal yang cukup untuk bisa belajar matematika secara keseluruhan dengan mudah. Sehingga matematika tidak lagi menjadi momok bagi mereka.  Karena suka atau tidak, manusia akan selalu berhubungan dengan ilmu dasar matematika yaitu aritmetika.

Di mana anak-anak bisa mendapatkan ilmu aritmetika yang kuat? Jawabannya Bapak/Ibu sudah tahu. Ya, di lembaga mental aritmetika IMA. Dengan belajar mental aritmetika di IMA, operasi dasar bilangan yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan akar kuadrat dapat mereka kuasai. Ayo bekali anak-anak kita dengan aritmetika yang merupakan dasar dari matematika.