Ibu, Saka Guru Bangsa

Kasih sayang ibu sepanjang masa. Sejak kita masih dalam rahimnya, ibu telah menjaga kita dengan sepenuh hati. Kita lahir pun dengan pertaruhan nyawa seorang ibu. Tangisan pertama kita disambut dengan suka cita dan pengharapan beliau. Nama yang diberikan kepada kita merupakan bagian dari doanya. Seorang ibu selalu mendoakan anak-anaknya sepanjang hayat. Doa yang tanpa pamrih, hanya mengharap ridho dari Tuhan.

Dari seorang bayi yang hanya bisa menangis, kemudian belajar tengkurap, duduk, merangkak, hingga berjalan, ibulah yang membimbing kita. Dari belajar mengucapkan satu huruf, kemudian kata hingga kalimat bermakna, ibu pula yang mengajari kita. Semua terus berlanjut hingga kita belajar membaca, menulis, dan berhitung. Ketika kita sakit, ibu rela terjaga sepanjang malam demi menjaga dan merawat kita, buah hatinya. Banyak hal yang ibu ceritakan tentang dunia ini. Tugas seorang ibu sungguh berat namun teramat mulia. Tugas ibu tidak dibatasi jam kerja yang cukup dengan 8 jam per hari atau 40 jam per minggu, tetapi 24 jam penuh setiap harinya. Ibu menjalankan tugas tanpa mengenal waktu, kondisi bahkan mengabaikan dirinya sebagai wanita pribadi yang terkadang juga ingin memanjakan diri melepaskan segala kepenatan.

Dalam perannya sebagai wanita, ibu menjadi saka guru berbangsa, berkeluarga dan berkarya. Ibu mempunyai peran dan nilai strategis dalam menjalankan peran, status, dan tugas terlebih di era melinia yang mengglobal. Realita kehidupan sukses, keberlangsungan dan keutuhan kehidupan dalam keluarga, berbangsa dan bernegara sangat ditentukan oleh peran, fungsi dan tugas ibu. Mengapa demikian? Hal tersebut dikarenakan ibu turut andil besar dalam menentukan kehidupan berbangsa dan bernegara serta merupakan satu mata rantai kehidupan yang utuh, menyeluruh, holistic dan konprehensif.

ibu

“Ibu” merupakan singkatan istri budi utami maka perlunya ada kesetaraan gender, agar dapat memaksimalkan fungsi, tugas, dan peran seorang ibu. Bukan hanya sebatas urusan rumah tangga, tapi juga karir, sosial, dan ekonomi. Jadi keberadaan seorang ibu sama dengan seorang wanita yang ingin diakui keberadaannya sama dengan laki-laki di dunia ini. Rasa lelahnya akan terbayarkan ketika anak bangsa ini sukses menjunjung nama baiknya. Senyumnya melebar, ketika dirinya sebagai wanita dihargai atas kerja keras yang beliau dedikasikan untuk keluarga, bangsa dan negara.

Ibu adalah saka guru bangsa, karena ibu memiliki peran terpenting dalam terciptanya suatu bangsa yang kokoh dengan melahirkan generasi yang menjadi harapan agama, nusa, bangsa dan negara. Selamat Hari Ibu, aku tidak akan jadi seperti ini tanpa jasa, sentuhan tangan dan hatimu. Atas pengharapan, pengorbanan, doa dan jasamu yang tak terhingga, kami akan terus berjuang menggapai mimpi.